Pengantar:


Bagi saya karya ini adalah karya besar yang penuh dengan nasehat kehidupan. Karya ini lahir tentu saja melalui kajian yang mendalam atas landasan sosiologis dan filsafat jawa. Bersama teman yang dulu juga pernah menjadi seorang guru, selama lebih dari dua tahun saya mencoba menerjemahkan untaian syair, demi mendapatkan sebait syair yang berat maknanya. Saya bersama teman (Emdi: Jumadi, Mantan anggota DPRD II Batang dari fraksi PDI), bermaksud mengkaji karya-karya besar para pujangga, kanjeng sunan, dan filosof jawa lainnya serta menyempurnakan pengumpulan karyasemacam ini demi kelestarian dunia kesastraan jawa.

Mudah-mudahan kesukaan saya pada tembang Mocopat dan kemampuan Om Emdi dalam berbahasa Jawa mampu memberi energi yang besar dalam berkarya terus menerus sehingga Kidung Panguripan pada akhirnya dapat menjadi kumpulan sastra jawa yang berguna bagi para pembaca. Selamat membaca dan merenungkan.......

Jumat, 15 Mei 2009

WERDINE MACAPAT

Pan mangkono werdine macapat
Gya ngerti ananing sifat
Sifat lahir, urip lan wafat
Arsa wanuh pepesten jagat
Pinda langit peteng
Padange mripat
Ing tawang lintang abyor tan pegat
Jroning ati natah amanat
Kang ginurit wursita wara dadi niat
Jroning jeneng tembang macapat
Saka Ha tekan Nga
Sarta
Tembang ilir-ilir mikat
Gawe ati tentrem nikmat


Soca luyu
Ati rengu
Tawang klawu
Kudu nganggo apa ?
Yen ana sing di luru ?
Kepriye kudune ?
Yen ora genah ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar